Burger Item
Belum banyak orang tahu akan Burger Item .Burger Item (hitam) berawal dari kota Paris
van Java, produk Azhari Oktavian ini mulai dikenalkan ke publik 2011.
Tak disangka, dalam waktu cepat, ia sudah mampu membuka 9 outlet. Tidak
hanya di kota Bandung, tapi juga sudah merambah ke kota Cirebon bahkan
Yogyakarta.
Di awal, Azhari masih mengembangkan konsep booth atau gerobak.
Dengan harga yang terbilang minim, ternyata perkembangannya pesat.
Puncaknya, ia bahkan mampu membuka 40 outlet dalam waktu singkat. Namun
seiring dengan perkembangan waktu, kini ia mulai menyasar segmen yang
lebih tinggi lewat konsep resto dan semi resto.
“Saya sadar kalau orang Indonesia itu tidak terlalu suka dengan
burger. Apalagi dengan adanya Burger Item Bahkan, boleh dibilang makan burger hanya sesekali saja. Burger
belum menjadi makanan harian masyarakat,” ujarnya.
Sementara untuk gerobak, meskipun perkembangannya bagus, tapi
berbagai kendala tetap saja ada. Salah satunya soal Sumber Daya Manusia
(SDM) berkualitas dan terlatih. Umumnya, banyak outletnya yang kemudian
tutup karena masalah SDM yang tidak baik. Padahal, diakuinya, dalam
sehari, minimal ia bisa menjual 40 Burger Item.
Sekarang, Burger Item sudah ada di empat kota di tanah air, seperti
di Jakarta, Bekasi, Cirebon, dan Yogyakarta. Ke depan, Azhari
menargetkan bisa membuka resto di lima kawasan Jakarta, yaitu di kawasan
Selatan, Barat, Timur, Utara, dan Pusat. Sementara untuk ekspansi ke
luar kota, ia akan mengandalkan momen pameran.
Kini, Burger Item concern dalam mengembangkan tiga paket franchise.
Pertama, premium partner dengan harga Rp11 juta–Rp17 juta
(konsep gerobak). Kedua, gold partner dengan harga di kisaran
Rp50 juta-an (semi resto). Ketiga, paket unlimited partner
dengan harga antara Rp100 juta – Rp300 juta (resto).
“Yang paket premium partner, memang kami lebih fokuskan
untuk para pengusaha pemula, yakni mereka yang ingin belajar bisnis
kuliner. Sedangkan kalau paket gold dan unlimited,
varian menunya tidak hanya burger. Ada banyak menu lain yang bisa
menjadi pilihan konsumen, seperti nasi goreng, mi kuah, nasi ayam,
hotdog dan berbagai varian kopi,” katanya.
Dengan banyaknya persaingan di bidang kuliner, ia mengaku tak
gentar dalam menghadapinya. Ia meyakini jika konsumen itu akan selalu
memilih produk yang unik. Selain itu, konsumen pun akan melihat brand
yang jelas. Dari segi produksi unik, sementara dari brand juga
sudah terdaftar di HAKI. Selama ini, sasaran pasar anak muda, usia SD
sampai mahasiswa.
buka juga di http://fskepo.blogspot.co.id/2015/11/burgger-item-van-java.html
buka juga di http://fskepo.blogspot.co.id/2015/11/burgger-item-van-java.html
Itulah artikel tentang Burger Item . terimakasih atas kunjungannya.
:)
Comments
Post a Comment